Profil

Landasan Filosofis SMA IT NurHidayah

Landasan Konstitusional SMA IT NurHidayah

Muqadimah UUD 45:”… melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum dan ikut melaksakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial”.

Amandemen II UUD 1945 Pasal 28C Ayat (1) pada tahun 2000 dimana hak memperoleh pendidikan bagi warga negara ditetapkan menjadi bagian dari Hak Asasi Manusia : “Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia”.

Pasal 3 UU no 20/2003 “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensipeserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab.”

UU No. 20/2003 Sisdiknas pasal 1 ayat 1 tentang definisi pendidikan yaitu Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara

Lembaga penopang SMAIT Nur Hidayah

SMAIT Nur Hidayah merupakan lembaga pendidikan di bawah naungan Yayasan Nur Hidayah Surakarta. Akta notaris pendirian Yayasan Nur Hidayah Surakarta oleh Notaris Anton Wahyu Pramono, SH dengan Nomor 10 tanggal 7 Februari 1992 dan telah diadakan perubahan melalui Notaris Tjondro Santoso, SH dengan Akta Perubahan Nomor 75 tanggal 24 April 1993 dan Notaris H. Made Tony Rodhiyarto, SE, SH Nomor 07 tanggal 15 Januari 2004.

Para pendiri Yayasan Nur Hidayah Surakarta adalah:

  • H. Siswo Oetomo,
  • H. Pujo Seputro, BA dan
  • H. Al Hisyam, SE, MM.

 

Kondisi Ideal

Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di SMA IT Nur Hidayah dapat tercapai apabila proses pembelajaran mampu membentuk pola perilaku peserta didik sesuai dengan tujuan pendidikan, serta dapat dievaluasi melalui pengukuran dengan menggunakan tes dan non-tes. Proses pembelajaran akan aktif apabila dilakukan melalui persiapan yang matang dan terencana dengan baik supaya dapat memenuhi:

  1. Kesiapan peserta didik untuk menumbuhkan karakter pribadi islami (kecakapan moral)
  2. Kesiapan peserta didik untuk memiliki pengetahuan yang luas dan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi (kecakapan akademik).
  3. Kesiapan peserta didik dalam menghadapi perkembangan dunia global.
  4. Kesiapan kebutuhan lingkungan, Dunia Usaha dan Dunia Industri (kecakapan hidup/life skill).

Kondisi Riil

SMA IT Nur Hidayah terletak pada perbatasan kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo dengan Wilayah Kota Surakarta. Selain itu, dengan adanya input peserta didik yang berasal dari berbagai daerah di seluruh nusantara, SMA IT perlu menyesuaikan latar belakang pendidikan dan budaya dari input tersebut. Ditambah lagi, keberadaan sekolah yang masih berkembang dalam segi sarana dan prasarananya memungkinkan sekolah untuk berkreasi dalam melaksanakan proses pembelajaran. Meskipun demikian, adanya ciri khas dari sekolah yang disosialisasikan sebagai profil pendidikan Islam yang exellent menjadi daya tarik tersendiri sehingga menarik minat calon peserta didik yang jumlahnya meningkat setiap tahunnya. Adapun secara akademik, SMA IT Nur Hidayah termasuk sekolah yang kompetitif di wilayah Kabupaten Sukoharjo dilihat dari capaian hasil belajar yang diukur dengan Ujian Nasional dan kemenangan berbagai lomba, semisal olimpiade sains kabupaten. Pengasahan minat dan bakat peserta yang terprogram secara terstruktur juga merupakan kondisi riil yang tak dapat diabaikan, mengingat tumbuhnya semangat berorganisasi dan berkompetisi dari berbagai macam perlombaan minat/bakat telah terbukti menuai berbagai prestasi.

Potensi dan Karakteristik Satuan Pendidikan

SMA IT Nur Hidayah memiliki potensi yang cukup baik dari berbagai segi, terutama SDM (sumber daya manusia). SDM yang secara umum masih berusia muda dan memenuhi kualifikasi akademik memungkinkan sekolah memacu produktivitas untuk mencapai keunggulan dan berkompetisi dengan sekolah-sekolah lain yang telah lama berdiri. Adapun SMA IT Nur Hidayah yang menonjol dalam nuansa keislaman menjadi karakteristik tersendiri. Hal ini terlihat dalam konsep, tata kelola, dan implementasi kurikulum yang mengintegrasikan ajaran agama Islam ke dalam aspek-aspek tersebut. Karakteristik inilah yang menjadi daya tarik masyarakat untuk merekomendasikan putra-putrinya untuk mengambil jalur pendidikan dengan orientasi duniawi dan ukhrowi.

ACUAN PENGEMBANGAN

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dikembangkan, ditetapkan, dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan. Pernyataan ini menegaskan tentang besarnya kewenangan satuan pendidikan untuk menentukan keunggulan mutu lulusan masing-masing dalam kerangka sistem pendidikan nasional. Adapun satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum harus memiliki acuan konseptual, prinsip pengembangan, dan prosedur operasional.

Acuan Konseptual

1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia

Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pengembangan kepribadian peserta didik secara utuh.Kurikulum SMA IT Nur Hidayah disusun agar memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.

2.  Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama

Kurikulum SMA IT Nur Hidayah dikembangkan untuk memelihara dan meningkatkan toleransi dan kerukunan inter-umat dan antar-umat beragama, serta antar umat beragama dengan pemerintah.

3. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan

Kurikulum SMA IT Nur Hidayah diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu, Kurikulum SMA IT Nur Hidayah harus menumbuh-kembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI, melalui kegiatan terkait yang diatur dan dituangkan dalam KTSP.

4. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Bakat, dan Minat sesuai dengan Tingkat Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik

Pendidikan merupakan proses holistik/sistemik dan sistematik untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia yang memungkinkan potensi diri (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, Kurikulum SMA IT Nur Hidayah disusun dengan memperhatikan potensi, bakat, minat, serta tingkat perkembangan kecerdasan; intelektual, emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik, melalui berbagai kegiatan yang diatur dan dituangkan dalam KTSP.

5. Kesetaraan Warga Negara Memperoleh Pendidikan Bermutu

Kurikulum SMA IT Nur Hidayah diarahkan kepada pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang holistik dan berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan warga negara memperoleh pendidikan bermutu, yang dapat dituangkan dalam proses dan mekanisme rekruitmen dan mutasi peserta didik.

 

Kebutuhan Kompetensi Masa Depan

Kompetensi peserta didik SMA IT Nur Hidayah yang diperlukan antara lain berpikir kritis dan membuat keputusan, memecahkan masalah yang kompleks secara lintas bidang keilmuan, berpikir kreatif dan kewirausahaan, berkomunikasi dan berkolaborasi, menggunakan pengetahuan kesempatan secara inovatif, mengelola keuangan, kesehatan, dan tanggung jawab warga negara. Hal tersebut dapat tertuang dalam komponen kurikulum nasional, daerah, sekolah, maupun pengembangan diri.

1. Tuntutan Dunia Kerja

Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup.Oleh sebab itu, Kurikulum SMA IT Nur Hidayah perlu mengembangkan jiwa kewirausahaan dan kecakapan hidup untuk membekali peserta didik dalam melanjutkan studi dan/atau memasuki dunia kerja.bagi peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Hal tersebut antara lain dapat dikembangkan melalui pengembangan muatan lokal maupun pengembangan diri.

2. Perkembangan IPTEKS

Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan.Pendidikan harus terus menerus melakukan penyesuaian terhadap perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan.Oleh karena itu, Kurikulum SMA IT Nur Hidayah harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan IPTEK, melalui pengaturan dalam KTSP.

3. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah serta Lingkungan

Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik lingkungan.Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, Kurikulum SMA IT Nur Hidayah perlu memuat hal tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah dan lingkungannya, yang dituangkan dalam pengembangan KTSP.

4. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional

Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional.Untuk itu, Kurikulum SMA IT Nur Hidayah perlu memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.

5. Dinamika Perkembangan Global

Kurikulum SMA IT Nur Hidayah dikembangkan untuk meningkatkan kemandirian, baik pada secara individu, masyarakat maupun bangsa dan Negara. Kemandirian sangat penting di era globalisasi.Hubungan antar bangsa yang tidak lagi mengenal batas wilayah, persaingan dalam pelaksanaan pasar bebas, menuntut kemandirian dan ketangguhan daya saing.Oleh karena itu, perlu dipersiapkan generasi yang siap menghadapi persaingan dan mampu hidup berdampingan dengan bangsa lain, yang mendasari pengembangan KTSP.

6. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat

Kurikulum SMA IT Nur Hidayah dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkembangkan terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.

7. Karakteristik Satuan Pendidikan

Kurikulum SMA IT Nur Hidayah dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan pendidikan, sehingga KTSP memiliki kekhasan satuan pendidikan.

 

 Prinsip Pengembangan

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang.

Kurikulum SMA IT Nur Hidayah dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan pada masa kini dan yang akan datang. Memiliki posisi sentral berarti bahwa kegiatan pembelajaran harus berpusat pada peserta didik.

2. Belajar sepanjang hayat

Kurikulum SMA IT Nur Hidayah diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan kemampuan peserta didik untuk belajar sepanjang hayat. Kurikulum SMA IT Nur Hidayah mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

3. Menyeluruh dan berkesinambungan

Substansi Kurikulum SMA IT Nur Hidayah mencakup keseluruhan dimensi kompetensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar jenjang pendidikan.